Kamis, 09 Desember 2010

kedahsyatan kata

KEDAHSYATAN KATA
(sumber tulisan: mata kuliah Sosio-linguistik dan Ilmu Semantik)
Hampir setiap hari manusia berkomunikasi, baik melalui tulisan maupun lisan. Namun, pernahkah kita sebagai manusia berpikir bahwa komunikasi yang kita sampaikan itu akan membawa dampak dan resiko, bahkan akan berimplikasi pada kehidupan kita yang juga terkadang membutuhkan pertanggungjawaban.
Bahasa sebagai alat komunikasi sangat erat hubungannya dengan hal tersebut. Seseorang dapat tersenyum, bersedih, marah, kecewa, bahagia, senang adalah juga karena penggunaan bahasa.
Kehati-hatian dalam memilih kata untuk diungkapkan dalam berbahasa adalah penting, karena semua akan kembali pada diri kita sendiri.
Teori “Al-Fi`lu Alkalami/Speech Acts/Tindak Tutur”
Teori ini adalah sebuah teori bahasa yang menyatakan bahwa ungkapan bahasa itu dapat menimbulkan perbuatan tertentu. Artinya, apa yang dituturkan akan menjadi tindakan.
Teori ini ada tiga bagian, yaitu:
1. Illocutionary Acts/Al-fi`lu Al-Maksud
Yaitu ungkapan yang maknanya sebagaimana yang pembicara inginkan.
Seperti: “kamu masih bau kencur sudah pacaran”, kata kencur adalah indikasi masih muda
2. Locutionary Acts/ Al-Fi`lu Asshouty
Yaitu makna apa adanya. Seperti: “aku suka soto”, artinya bahwa saya suka makanan yang namanya soto
3. Perlucutionary Acts/Atsarul Fi`li Asshouty
Yaitu pesan sebgaimana yang dipahami oleh pendengar. Hal ini terkait dengan nomer satu.
Misalkan Andi berkunjung ke rumah Faisol, kemudian karena sudah lama ngobrol, maka Andi berkata, “aku lapar”, (berkaitan dengan no.1), bahwa Andi butuh makan. Namun, dari kata “aku lapar”, ternyata dapat menimbulkan banyak respon, seperti Faisol diam saja, atau segera mengajak Andi ke warung atau menyuruh Andi pulang. Hal ini tergantung pada orang yang diajak berkomunikasi
Kejadian dan fenomena disekitar kita yang berkaitan dengan teori ini dapat banyak kita temukan. Misalnya, dalam acara pernikahan, ketika mempelai laki-laki mengatakan “saya terima nikahnya….dst” lalu saksi menjawab sah, maka hokum berubah 100 persen, barang yang haram menjadi halal. Contoh lainnya, ketika Amrozi mengajukan grasi ke presiden dan presiden menyatakan “ditolak”, maka tindakan berikutnya adalah hukuman kematian bagi Amrozi. Begitu pula jika Anda mengatakan “aku cinta kamu”, hal ini juga akan menimbulkan sikap dan perbuatan yang berbeda bagi orang yang mendengarnya, karena segala bahasa yang kita ungkapkan akan menimbulkan reaksi dan konsekwensi, maka berhati-hatilah atas kedasyatan kata!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar